Healthy Weight & Diet
Breast Cancer JOURNEY | Tips & Advices
Healthy Weight & Diet
- BERAT BADAN DAN KENAIKAN BERAT BADANBerat badan dan BMIBody mass index atau Indeks Berat Badan (BMI) adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan status berat badan (normal, kelebihan berat badan/gemuk dan obesitas).BMI memasukkan ukuran tinggi dan berat, sehingga diperoleh perbandingan yang lebih baik antara status berat badan dan tinggi itu sendiri. Hitung BMI anda atau temukan BMI anda dalam tabel.Untuk orang-orang yang berusia 20 dan lebih, kategori status berat badan didefinisikan sebagai berikut:Berat badan, risiko kanker payudara dan status menopauseBanyak penelitian menghubungkan BMI dengan risiko kanker payudara. Namun, BMI mempengaruhi risiko secara berbeda sebelum dan setelah menopause (mati haid).Sebelum menopause, menjadi overweight (gemuk) atau obese (obesitas) menurunkan risiko kanker payudara.Setelah menopause, menjadi overweight (gemuk) atau obese (obesitas) meningkatkan risiko kanker payudara.Berat badan dan risiko kanker payudara sebelum menopausePerempuan yang kelebihan berat badan atau obesitas setelah menopause memiliki risiko kanker payudara 30-60 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki berat badan yang sesuai.Kelebihan berat badan setelah menopause dapat meningkatkan risiko kanker payudara reseptor estrogen-positif lebih tinggi dibanding kanker reseptor estrogen-negatif.Sebuah meta-analisis yang menagkombinasikan hasil-hasil dari empat penelitian yang menemukan bahwa perempuan yang gemuk pada masa setelah mati haid memiliki risiko kanker payudara reseptor estrogen-positif 70 persen lebih tinggi dibandingkan mereka dengan badan yang memiliki berat badan yang sesuai. Akan tetapi, perempuan dengan berat badan berlebih ini tidak mengalami peningkatan risiko kanker payudara reseptor estrogen-negatif.Bagaimana berat badan mempengaruhi risiko kanker payudara setelah menopause?Tingkat estrogen darahSebelum menopause, sebagian besar estrogen dalam tubuh diproduksi dalam indung telur.Setelah menopause, indung telur tidak lagi memproduksi estrogen dalam jumlah banyak dan estrogen terutama berasal dari jaringan lemak.Jaringan lemak mengandung enzim yang disebut aromatase yang mengubah hormon yang disebut androgen (dibuat teruatama di kelenjar adrenal) menjadi estrogen. Dengan demikian, perempuan dengan berat badan berlebih ini mempunyai tingkat estrogen darah yang lebih tinggi dibanding dengan perempuan yang memiliki berat badan yang sesuai.Perempuan dengan tingkat estrogen yang lebih tinggi memiliki peningkatan risiko kanker payudara dibandingkan mereka dengan tingkat estrogen yang lebih rendah.Oleh karenanya, ektra estrogen ini mungkin menjelaskan setidaknya beberapa peningkatan risiko kanker payudara diantara perempuan postmenopausal (pasca menopause) yang kelebihan berat badan.Tingkat insulinSebelum menopause, sebagian besar estrogen dalam tubuh diproduksi dalam indung telur.Perempuan dengan berat badan berlebih juga cenderung mempunyai tingkat insulin yang lebih tinggi didalam tubuh mereka dibandingkan perempuan yang memiliki berat badan yang sesuai.Beberapa studi telah menunjukkan peningkatan risiko kanker payudara diantara perempuan postmenopausal dengan tingkat insulin tinggi termasuk didalamnya perempuan dengan diabetes tipe 2.Diantara perempuan premenopausal, temuan-temuan tentang kemungkinan adanya hubungan antara tingkat insulin dan risiko kanker payudara tidak jelas.Topik-topik ini masih sedang dipelajari.Kenaikan berat badan dan risiko kanker payudaraKenaikan berat badan di usia dewasa menambah risiko kanker payudara sebelum dan sesudah menopause.Satu studi besar menemukan bahwa perempuan yang berat badannya naik sekitar 20 pounds setelah umur 18 memilki risiko kanker payudara 15 persen lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang mengalami sedikit kenaikan berat badan atau tidak ada kenaikan sama sekali.Perempuan yang naik 55 pounds atau lebih dalam studi ini mempunyai 45 persen risiko lebih tinggi.Kenaikan berat badan setelah menopauseTampaknya tidak hanya berat badan yang naik setelah usia18 yang penting dalam meningkatkan risiko. Kenaikan berat badan perempuan setelah mati haid kelihatannya meningkatkan risiko mereka terhadap kanker payudara.Temuan-temuan dari studi penelitian yang sama diatas menunjukkan perempuan yang mengalami kenaikan berat badan 20 pounds atau lebih setelah menopause mempunyai risiko kanker payudara 18 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang mengalami kenaikan lebih sedikit atau sama sekali tidak mengalami kenaikan setelah menopause.Penurunan berat badan dan risiko kanker payudaraPenurunan berat badan setelah menopause dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara.Satu studi besar menemukan perempuan yang kehilangan berat badan 4-11 pounds setelah menopause memiliki risiko kanker payudara 20 persen lebih rendah dibandingkan dengna perempuan yang berat badannya tidak mengalami perubahan. Tidak semua studi menunjukkan hal ini.Penurunan berat badan pada usia dewasa dan risiko kanker payudara sebelum menopause masih dipelajari.Bentuk badan dan risiko kanker payudaraBentuk badan juga mempengaruhi risiko kanker payudara.Beberapa temuan menunjukkan perempuan yang mengalami kenaikan berat disekitaran bagian tengah mereka (terkadang disebut "apple-shaped" atau berbentuk buah apel), yang bertolak belakang dengan pinggul dan paha mereka (kadangkala disebut "pear-shaped" atau berbentuk buah pir), memiliki peningkatan risiko kanker payudara yang kecil hingga menengah.Temuan lain mengungkapkan bahwa setelah BMI diperhitungkan, bentuk badan tidaklah menambah risiko kanker payudara.Topik ini masih dipelajari.Berat badan dan Body weight dan penyintasan kanker payudaraMenjaga berat badan yang sehat adalah penting bagi penyintas kanker payudara.Tidak pernah terlambat untuk mengadopsi gaya hidup sehat.Mengambil pilihan-pilihan gaya hidup sehat memiliki manfaat pada usia berapapun.Menjadi lebih aktif, makan dengan diet yang berimbang dan menjadi lebih sadar tentang kesehatan anda bisa menjadi berfaeda secara fisik dan mental dalam setiap manapun dalam hidup.Sumber : Susan G Komen, 2016.